BACAGEH, Kotaagung Timur--Hasil pekerjaan proyek pembangunan pintu air di aliran Way (sungai) Pihabung, Pekon Sukabanjar, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, dinilai tidak diawali dengan perencanaan yang matang.
Penilaian tersebut disampaikan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka Imam Pribadi.
"Kalau dari awal perencanaan pembangunan pintu air itu baik, tentunya manfaatnya sudah bisa dirasakan masyarakat,"ujar Imam, Senin (20-1-2025).
Semestinya, kata Imam, sebelum menentukan ukuran bangunan pintu air, konsultan terlebih dahulu mengamati dan memperhatikan kondisi topografi lingkungan.
Selain itu, konsultan juga harus menilik secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik aliran sungai, debit air, curah hujan, sampai ke sifat tanah dan batuan.
"Nah, kalau sudah seperti itu barulah ditentukan ukuran bangunan dan pembuatan RAB fisik," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Pekon Sukabanjar, Kecamatan Kotaagung Timur Yovi Yanas menyebut, manfaat hasil pembangunan pintu air tersebu belum bisa dirasakan oleh masyarakat karena disebabkan faktor alam.
"Aliran Sungai Pihabung ini kan berubah-ubah, ditambah lagi karena banjir kemarin. Sangking derasnya terjangan air, mengakibatkan, air meluap dan meluber sampai ke tepian sungai," kata Yovi saat meninjau kondisi pintu air di aliran Sungai Pihabung, Ahad (19-1-2025).
Turut serta dalam peninjauan, Kepala Badan Hippun Pemekonan (BHP) Pekon Sukabanjar dan perwakilan CV Kemala Surya Abadi selaku pelaksana proyek pembangunan pintu air tersebut.
Menurut Yovi, peninjauan itu untuk mengecek kondisi bangunan pintu air, usai diterjang banjir akibat hujan deras beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah, tidak terjadi kerusakan pada bangunan pintu air. Tapi, area di pinggiran sungai menjadi semakin rendah dan penumpukan kayu di pintu air. Selebihnya, baik," ujarnya.
Dia menjelasnya, proyek pembangunan pintu air tersebut sebagai tindaklanjut usulan warga yang menginginkan adanya sistem irigasi untuk mengairi lahan persawahan.
Proyek pembangunan pintu air tersebut, selesai pada bulan November 2024, dan telah diserahterimakan ke Pemerintah Pekon Sukabanjar.
"Ya, sudah serah terima dari kontraktor ke Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pemprov Lampung, kemudian dihibahkan ke Pemerintah Pekon Sukabanjar," ungkapnya.
Untuk memperbaiki aliran Sungai Pihabung, dalam waktu dekan akan dilakukan normalisasi dengan memperlebar, memperdalam dan merapikan bentuk aliran sungai.
Tidak hanya itu, untuk mencegah banjir, pada sekitar area sempadan sungai juga akan dipasang tanggul kawat beronjong.
"Proposal bronjong sudah kami berikan ke BPBD Tanggamus dan Dinas PSDA Provinsi Lampung. mudah-mudahan secepatnya bisa terealisasi. Kalau untuk normalisasi sungai,dalam waktu dekat ini akan dikerjan oleh BPBD Kabupaten Tanggamus," ungkapnya.
Agus perwakilan CV Kemala Surya Abadi selaku kontraktor pelaksanan proyek pembangunan pintu air tersebut mengatakan, berdasarkan pengamatan kondisi tiga pintu air dalam kondisi baik. Dia juga memastikan tidak ada satupun komponen floodgate yang hilang.
"Semuanya aman, bisa dicek sendiri, semua pintu air berfungsi normal dan tidak ada bagian yang hilang. Adapun siring yang tertutup timbunan kerokos, pihak rekanan akan membantu menggali menggunakan alat berat, pada saat dilakukan normalisasi sungai" kata Agus.
Dia membenarkan, proyek pembangunan pintu air tersebut rampung pada akhir bulan November 2024. Pihaknya telah menyerahkan hasil proyek tersebut ke Dinas PSDA Provinsi Lampung. Kemudian Dinas PSDA menghibahkan bangunan tersebut ke Pemerintah Pekon Sukabanjar.
"Pintu air Way Pihabung berukuran lebar satu meter dan tinggi 3 meter, berjumlah dua unit. Kemudian satu unit lagi berukuran lebar 1,5 meter dan empat meter. Kalaupun ada kerusakan di bangunan, kita juga masih ada masa pemeliharaan selama enam bulan kedepan," terangnya. (**)
Laporan: Denny
Editor: Nizar
Berikan Komentar