Tragedi Makan Malam Terakhir

Tragedi Makan Malam Terakhir
Proses evakuasi korban runtuhan tembok di Kelurahan Gedongair, Kecamatan Tangjungkarang Barat, Kota Bandarlampung

BACAGEH, Bandarlampung--Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati. Tapi, tidak satu pun yang mengetahui kapan dan dalam kondisi seperti apa, ajal akan datang menjemput.Seperti nasib tragis yang menimpa pasangan suami-istri Heryadi dan Rosmiani warga Kelurahan Gedongair, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandarlampung.

Jumat (21-2-2025) sekitar pukul 22.30 WIB, hujan deras mengguyur Kota Bandarlampung, warga Kelurahan Gedongair, geger. Dinding bagian belakang rumah Heryadi dan Rosmiani ambrol tertimpa dinding tembok pembatas rumah tetangga yang roboh, karena pondasinya tergerus air.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera melaporkan ke perangkat RT dan tim SAR. Proses evakuasi yang dilakukan Tim SAR dibantu warga pun berlangsung hingga dini hari.

Sekitar pukul pukul 3.00 WIB, jasad Rosmiani ditemukan di bawah timbunan tanah dan reruntuhan tembok. Selanjutnya, pukul 5.00 WIB, petugas dan warga kembali menemukan jasad sang suami Heryadi.

Beruntung, anak mereka yang berinisial RI (5) berhasil selamat. Bocah tersebut ditemukan di ruang tamu rumah tanpa mengalami luka serius.

Jasad kedua korban, langsung  dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo, Kota Bandarlampung.

Warga menyebut, di lokasi juga ditemukan sisa-sisa peralatan makan: sendok dan pirang yang masih ada sisa-sisa nasi dan lauk pauk. Diduga saat kejadian, pasangan suami istri tersebut sedang menikmati makan malam.

"Tembok pembatas di belakang rumah korban roboh dan langsung menimpa dapur mereka. Saat kejadian, sepertinya mereka sedang makan malam di dapur," kata Suryadi tetangga korban.

Lurah Gedongair Jarmantoni membenarkan, kedau warganya ditemukan tewas tertimpa reruntuhan tembok. "Saat ditemukan, mereka masih berada di dapur, terlihat piring berisi makanan di dekatnya," ujarnya.

Mendapat laporan insiden tersebut,  Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkot Kota Bandarlampung Ahmad Husna bersama Kepala Dinas Sosial setempat langsung datang ke lokasi kejadian. 

Mereka juga menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga korban serta memberikan dana santunan sebesar Rp20 juta kepada ahli waris.

Jenazah pasangan suami-istri tersebut dikebumikan di TPA Gang Jeruk Kelurahan Gedongair. (**)

Laporan: kontributor

Editor: Nizar

Berikan Komentar