BACAGEH, Kotabumi--Kasus dugaan penggelapan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mayjen Ryacudu, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) terus mendapat sorotan berbagai kalangan.
Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Lampura Alfansyah Yusuf menyatakan, prihatin dan kekecewa atas terjadinya kasus tersebut. Dia menilai, manajemen RSUD Mayjen Ryacudu lalai dalam pengelolaan alkes yang menyangkut kepentingan pelayanan dasar kesehatan masyarakat.
"Ini bukan main-main. Ini urusan kebutuhan dasar kesehatan masyarakat. Barang itu diadakan oleh pemerintah untuk pelayanan kesehatan, tapi kok bisa hilang? Apa lagi ditenggarai sengaja dihilangkan atau digelapkan oleh oknum di rumah sakit. Jelas ini melanggar hukum," kata Alfansyah pada Bacageh.id, Senin (28-7-2025).
Karena itu, dia meminta aparat penegak hukum (APH) segera turun mengusut kasus tersebut hingga tuntas. "Kami mendesak aparat penagak hukum: kepolisian atau kejaksaan, segera turun mengusut tuntas, sebab ini menyangkut urusan dasar publik. Karena itu, aparat penegak hukum harus bergerak cepat menangganinya tanpa menunggu adanya laporan," tegasnya.
Baca juga: Wabup Ancam Pidanakan Pelaku
Sebelumnya diberitakan, peralatan Kesehatan jenis radiologi x polymobile plus di RSUD Mayjen Ryacudu, diduga digelapkan oleh oknum pegawai rumah sakit plat merah tersebut.
Terungkapnya kasus tersebut, ketika pihak manajemen RSUD Mayjen Ryacudu hendak memperpanjang izin penggunaan radiologi x polymobile plus itu ke Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Republik Indonesia. Namun, proses pengurusan izin tak kunjung selesai. Setelah ditelusuri secara internal, ditemukan kejanggalan pada nomor seri alat yang tidak sesuai dengan data pengadaan awal di tahun 2023.
Baca juga: DPRD Ulitimatum Manajemen RSUD Mayjen Ryacudu“Alat itu sempat dipinjamkan ke ruang COVID dan dikembalikan ke Radiologi. Tapi kemudian diinformasikan rusak. Tanpa persetujuan manajemen, yang bersangkutan (TS oknum pegawai yang saat itu menjabat Kepala Unit Radiologi RSUD Mayjen Ryacudu) memanggil teknisi rekanannya sendiri dan membawa alat itu ke Jakarta untuk diperbaiki,” tutur Direktur RSUD Mayjen Ryacudu, dr. Aida Fitriah Subandhi, Rabu (9-7-2025).
Selanjutnya, setelah peralatan itu dikembalikan ke ruang Unit Radiologi, tenaga medis di unit tersebut curiga, lantaran nomor seri yang tertera di alat radiologi x polymobile plus itu tidak sama seperti awal sebelum peralatan tersebut diperbaiki. “Teman-teman di bawah bilang itu bukan alat yang sama. Ada perbedaan nomor seri. Ini sudah tidak sesuai SOP,” terang dr Aida. (**)
Laporan: Yansen
Editor: Nizar
Berikan Komentar